Pendidikan

SMA Taman Harapan: Hasil UN dan Optimisme menyambut Tahun Ajaran Baru

sma taman harapan

Pengumuman hasil Ujian Nasional SMA sederajat Kota Malang pada April lalu, telah dilaksanakan secara serempak pada Jumat (15/5) kemarin. Hasil UN yang diikuti oleh 16.007 siswa dengan rincian 6.673 peserta UN PBT (paper based test) dan 9.334 peserta UN CBT (computer based test) itu sangat memuaskan bagi Kota Malang. Tercatat ada 6 sekolah menengah atas di kota pendidikan ini yang berhasil masuk 10 besar tingkat Jawa Timur, dan satu sekolah berhasil meraih peringkat 1 Jatim untuk program Bahasa Indonesia. Secara umum prestasi tersebut memang sangat membanggakan, bagaimana dengan SMA di wilayah Kidul Dalem?.

Di wilayah kelurahan berpenduduk 6647 jiwa (th. 2014) ini terdapat satu Sekolah Menengah Atas, yaitu SMA Taman Harapan. Menurut Ibu Sutiani, S.Pd., M.M sang Kepala Sekolah, hasil Ujian Nasional SMA swasta multi etnis yang beralamat di Jl Majapahit No. 1 itu juga cukup memuaskan. Nilai rata-rata dari 56 siswa kelas XII yang mengikuti ujian nasional secara PBT, tidak kalah dengan sekolah medioker lainnya. Bahkan sekolah yang masuk Sub Rayon 6 ini, memastikan bahwa hingga saat ini 4 siswanya berhasil diterima di PTN melalui jalur SNMPTN 2015. “Tiga Brawijaya… satu Poltek (3 siswa di Unibraw dan 1 siswa di Polinema)”, ujar Pendidik 57 tahun itu bangga. “Sementara yang lain masih menunggu konfirmasi”, sambung Kepala Sekolah yang sudah 3 periode memimpin sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Taman Harapan ini. Meski hasil UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan, perempuan ramah ini menyatakan bahwa peserta didiknya tetap antusias mengikuti UN kemarin. Dan, itu tercermin dari hasil UN tahun ini.   

    Sementara itu untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), karena tidak termasuk dalam jaringan PPDB Online Diknas, SMA Swasta yang terakreditasi “A” ini telah membuka pendaftarannya. Tahapan sosialisasi telah dilakukan baik melalui brosur, spanduk maupun presentasi ke sekolah-sekolah sasaran. “Kami membuka 3 kelas pararel dengan masing-masing kelas 30 peserta didik”, ujar Kepala Sekolah yang bermukim di Sawojajar ini. “Persepsi di masyarakat begitu kuat bahwa sekolah ini seolah-olah hanya khusus sekolah Cina (warga Tionghoa,red) saja, padahal tidak seperti itu. Siswa kami dari semua kalangan, yang muslim juga banyak“, sambungnya saat ditanya kendala dalam menjaring siswa baru.

Ketika dikonfirmasi terkait biaya yang dibutuhkan untuk masuk sekolah yang dekat dengan Alun-alun Tugu ini, ibu dua putra itu menjawab: “Inklud semua termasuk seragam, SPP satu bulan dan biaya-biaya lain selama satu tahun dan kami tidak narik-narik lagi sekitar 4 sampai 5 (juta, red), itupun bisa dibayar 50% dulu sisanya diangsur,”.  

Dari Dinas Pendidikan Kota Malang diperoleh informasi bahwa secara teknis Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk SMA Kota Malang tahun ini tidak mengalami perubahan. Sebagaimana dikutip dari Malangtimes.com, “PPDB diselenggarakan kisaran akhir Juni hingga awal Juli, prosedur sama seperti kemarin, online tetap, tidak ada jalur mandiri,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Malang, Suwarjana.(mazipiend|kelkidal)