Pemberdayaan Wanita

Di Tangan PKK Kidul Dalem, Tempepun disulap menjadi makanan sehat bayi berkualitas

Pelatihan PKK Kidul Dalem

Ibu-ibu PKK Posyandu RW. 03 dalam kegiatan Pelatihan Pembuatan Makanan Bayi Sehat di Depan Balai RW. 03 pada Selasa (26/01/2016) lalu.


Sinergitas antar lembaga kemasyarakat di wilayah Kidul Dalem makin kentara saja. Setidaknya itu terlihat antara LPMK dan PKK. Mereka saling bahu-membahu dalam upaya pemberdayaan keluarga dan masyarakat. Inilah yang mengemuka dalam giat PKK RW. 03 yang berlangsung pada Selasa (26/01/16) kemarin.

 Bertempat di depan Balai RW. 03, ibu-ibu yang tergabung dalam PKK Posyandu di RW. yang dipimpin oleh Drs. Suyadi itu mengikuti Pelatihan Pembuatan Makanan Sehat Untuk Bayi. Tak ayal, gang atau tepatnya lorong yang luasnya tak lebih dari 2×6 m2 pagi itu terlihat kemriyek bak pasar pagi. Setidaknya 5 atau 6 meja lengkap dengan perangkat memasak terlihat ditempatkan di sisi-sisi gang yang diteduhi tenda. Di masing-masing meja dikelilingi sekitar 5 atau 6 orang ibu-ibu.

“Pesertanya dari 6 RT. (di RW. 03), masing-masing RT. mengirimkan 4 orang, jadi hitung sendirilah!”, ujar mas Heru diantara ribetnya ibu-ibu pagi itu. Sekretaris LPMK itu setia mendampingi kegiatan pemberdayaan keluarga yang pembiayaannya memang bersumber dari Dana Hibah LPMK tahun anggaran 2015 ini. “Sebenarnya sebelum ini juga ada pelatihan sablon dari LPMK”, ujar warga RW. 03 yang juga pemilik usaha konveksi UD. Panggung Rejo ini ketika dikonfirmasi.  

Para ibu peserta pelatihan terlihat antusias dan sangat bersemangat dalam kegiatan tersebut. Salah satunya warga RT. 05 bernama Nur Fitria. Wanita berjilbab itu terlihat cekatan dan serius dengan bahan-bahan praktek dimeja masaknya.  Sambil tangannya masih berlumuran adonan bahan praktek, ia menyatakan sangat senang dengan pelatihan semacam ini.

Juga sang Ketua PKK RW. 03 ibu Musaifah, ia merasa gembira dengan kegiatan pemberdayaan ini. “Karena pelatihan ini memang dibutuhkan ibu-ibu di sini. Saat Posyandu mereka banyak yang mengeluhkan harga makanan bayi instan yang memang mahal”, ujar Istri Pak Suyadi tersebut menjelaskan latar belakang dipilihnya pelatihan ini.

Di tempat yang sama, sang instruktur Ny. Mega Puspita Limajaya (61) yang juga pemilik usaha Mega Aussie Cake and Bakery mengatakan bahwa pembuatan makanan sehat untuk bayi ini sangat mudah, murah dan tepat guna. Dengan bahan dasar dari tempe dan tahu kedelai yang kandungan proteinnya cukup tinggi, bahan ini juga mudah didapat dan enak rasanya. Selain itu, yang terpenting adalah bahan dasar tersebut sangat mudah dilumatkan, sehingga sangat cocok sebagai makanan sehat bayi. “Makanan ini juga bisa untuk lansia lho!”, ujar Ibu Mega yang juga warga RW. 03 itu mantap.

Di tengah ribetnya ibu-ibu yang sedang asyik berlatih merekayasa dan mengolah makanan khas Ngalam berbahan kedelai tersebut, nenek energik yang juga pengurus PITI Kota Malang itu tak lelah hilir mudik dari satu meja peserta ke meja peserta lainnya. Peluh diwajahnya yang mulai mengeriput, tak menyurutkan semangatnya berbagi ketrampilan dan mentransfer spirit inovative-nya kepada para peserta yang usianya jauh lebih muda. Inovasi memang bisa datang dari apa saja, dari mana saja, dan tentu: dari siapa saja. Termasuk anda! (mazipiend|kelkidal)


please, share its at:

facebook twitter