Regulasi & Kebijakan

Ekspose Kinerja Kelurahan Kidul Dalem dalam Otonomi Award Lurah-Camat 2016

Otonomi Award Lurah Camat 2016 Kota Malang

Ekspose Kinerja Kelurahan Tahun 2015 dalam Penilaian Otonomi Award Lurah Camat 2016 di Kelurahan Kidul Dalem pada Selasa (01/03/16) lalu


Tibalah saatnya giliran Penilaian Otonomi Award Lurah-Camat 2016 Kota Malang mengunjungi Kelurahan Kidul Dalem. Sebagaimana jadwal yang telah dirilis, Tahapan Ekspose bagi Kelurahan digelar mulai tanggal 29 Februari hingga 10 Maret 2016 dengan 2 sasaran setiap harinya. Kelurahan Kidul Dalem yang dipimpin Dedy Tri Wahyudi S.P., S.S.TP. ini mendapat giliran hari kedua pada jadwal siang. Berlangsung di Aula Kantor Kelurahan, sekitar 60 an undangan hadir menyambut 4 orang anggota Tim Penilai pada Selasa (01/03/16) kemarin.

Baca juga!:

Ide Besar Transformasi Kota Malang Menuju Smart City dalam Otonomi Award Lurah-Camat 2016

 

Sebagaimana diberitakan di media ini sebelumnya, tahun ke-2 rangkaian Otonomi Award Lurah-Camat 2016 Kota Malang mulai digelar. Program yang digagas oleh Bagian Pemerintahan Setda Kota Malang bekerjasama dengan Jawa Pos Radar Malang kali ini mengusung tema “Transformasi Kota Malang Menuju Smart City”. Sebagaimana tahun sebelumnya kegiatan ini juga akan memotret capaian kinerja Kelurahan dan Kecamatan dalam kurun tahun 2015.

Tahun ini Pemkot Malang, (dibawah pimpinan) Abah Anton ingin mengintegrasikan dengan konsep Smart City. Intinya bagaimana dalam penerapan 8 indikator bidang (dalam penilaian OA) itu adanya pemanfaatan teknologi (TIK) dalam pembangunan, adanya pemberdayaan sumberdaya lokal, dan adanya peningkatan kualitas ekonomi, sosial dan lingkungan masyarakat setempat”, ujar mas Taba, salah satu anggota Tim Penilai dalam sambutan pengantarnya.

Dibuka dengan kegiatan seremonial, acara inti Tahapan Expose kinerja Kelurahan dan stakeholder-pun mulai digelar hampir pk. 14.00 wib. Diawali dengan paparan kinerja kelurahan tahun 2015 oleh Lurah, kegiatan yang awalnya tegang dan kaku itupun lambat laun berlangsung dinamis dan gayeng. Mas Taba yang menjadi moderator dalam paparan dialogis itu cukup mampu mencairkan suasana. Pembawaan anggota Tim Penilai dari Unibraw yang ramah dan smiling tersebut tak hanya mampu memancing stakeholder untuk “unjuk gigi” bahkan membuat mereka tak segan untuk curhat.

Seperti yang diungkap oleh ibu Mega Puspita, warga RW. 02 sekaligus pelaku UMKM yang kerap menjadi instruktur pelatihan ketrampilan pemberdayaan wanita itu dengan lugas berkeluh kesah. “… padahal tiap kali pelatihan saya gratis, tapi gak ada yang ditindaklanjuti. Melalui kesempatan ini mohon dukungannya dari kelurahan atau pihak lain gimana agar ibu-ibu disini kretaif dan bisa menghasilkan uang sendiri…”, ujar nenek aktif itu polos. Lurah Kidul Dalem dan barisan Tim Penilai yang duduk di depanpun tersenyum simpul mendengar curhat pemilik Mega Aussie Cake n Catering itu.

Kegiatan penilaian yang gayeng itupun berakhir sekitar pukul 15.30 wib. “(orientasi) Kinerja kami pada hakekatnya bukan pada piala-piala atau penghargaan, tapi bagaimana memberikan pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat. Website kami bangun juga bukan hanya untuk mengikuti lomba, tapi bagaimana berfungsi sebagai jembatan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat…”, ujar Lurah Dedi yang tahun lalu menerima penghargaan The Best Aikid dan Runner Up Website Kelurahan Terbaik 2015 dari Abah Anton, dalam closing statemen-nya.

Diakhir kegiatan ekspose ini Tim Penilai diajak melihat display karya ibu-ibu PKK yang digelar di sisi belakang audiens. Mereka tampak antusias melihat aneka karya kreatif dari tangan-tangan trampil warga Kidul Dalem itu. Inilah potret dinamika warga Kidul Dalem yang sesungguhnya; lugas, kritis, namun juga kreatif dan dedikatif. Semoga!(mazipiend|kelkidal)