Khas Ngalam

5 Icon “Singo Ter-Edan” di Bumi Arema

    3. Monumen Salam Satu Jiwa, Jl. Kresno
Monumen Salam Satu Jiwa

Monumen Salam Satu Jiwa Aremania Polehan (Jl. Kresno)

Monumen ini juga tergolong istimewa. Setidaknya dari segi artistik maupun filosofis. Jika umumnya patung atau replika singo edan dibuat dengan desain garang; moncong terbuka memamerkan taring-taringnya plus kaki-kaki dengan cakar yang siap menerkam, tidak dengan singa yang satu ini. Karakter singa ini justru lebih humanis (atau.. hewanis kali ya). Posisinya duduk santai dengan kaki-kaki depan lurus sejajar plus raut mukanya menonjolkan senyuman manis, sungguh jauh dari kesan sangar. Patung Singo setinggi 2 meter yang bertengger di mulut Jl. Kresno ini malah terlihat “lebih ramah”. Bahkan seolah mengucap selamat datang kepada siapapun yang hendak memasuki salah satu kampung Aremania itu.

Singo Edan Aremania Polehan

Singo Edan tak selamanya berwajah garang; Salam Satu Jiwa!

Dibuat oleh pematung lokal bernama Eko Sukarman pada tahun 2010. Pematung yang juga seniman lukis tersebut membuat patung singo tersebut dari bahan beton cor bertulang. Dinamakan Monumen Salam Satu Jiwa karena di bawah kaki depan sang singo memang tertulis slogan sarat makna tersebut. Sayang saat dikunjungi ke rumahnya, sang pematung yang merupakan pensiunan sipil Rindam Malang itu tak berhasil ditemui. Hanya sang istri tercinta dan adik perempuan yang ramah. Plus, beberapa pajangan karya lukis dan patung hanoman karya terbaru Pak Eko yang tak kalah mengangumkan.

Dari keterangan Pak Amin, pemilik resto yang berada tepat di seberang patung singo itu didapat sedikit penjelasan bahwa monumen bertanggal 24/07/2010 tersebut memang hasil swadaya Aremania Polehan, utamanya warga Jl. Kresno itu. Patung Singo edan yang ramah itu juga menghadap ke utara. Menyongsong mentari pagi sekaligus berucap selamat berkarya kepada Aremania atau siapapun yang melintas di jalan raya itu.