Site icon https://kelkiduldalem.malangkota.go.id/

Kidul Dalem Waspadai Endemi DBD!

Cukup miris membaca judul headline di Radar Malang (21/04); “Kota Malang Diserang DBD”. Secara spesifik berita tersebut menyebutkan bahwa endemi berbahaya tersebut telah menyebar secara serius di wilayah Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing. Sejak awal Maret setidaknya 15 warga RW. 9 di daerah itu terserang penyakit berbahaya ini dan 1 orang diantaranya meninggal dunia. Itu hanya kasus di salah satu RW di satu kelurahan. Meski masih terjadi perdebatan mengenai jumlah penderita (Dinas Kesehatan menyebutkan angka 122 orang sedangkan beberapa rumah sakit jika diakumulasikan angkanya hampir 4 kali lipatnya) dengan 57 kelurahan dalam 5 kecamatan di Kota Malang kasus-kasus serupa sangat mungkin terjadi di RW.- RW. lain yang jumlahnya ratusan itu.

Termasuk di daerah Kidul Dalem, kawasan padat penduduk yang dilintasi sungai Brantas ini juga cukup rentan terserang penyakit berbahaya tersebut. Meski belum ada laporan korban di wilayah Kidul Dalem yang masuk ke kelurahan, baik melalui jumantik maupun pihak lainnya, kewaspadaan semua warga dan komponen masyarakat perlu terus ditingkatkan. Khususnya melalui penerapan pola hidup sehat dan penciptaan lingkungan sehat. Artikel yang dirangkum dari beberapa sumber ini akan membantu pembaca untuk mengenal lebih jauh mengenai DBD dan bagaimana cara mengatasinya.

 A.    Tentang Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue atau DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk dalam familia Flaviviridae dan genus Flavivirus. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegipty atau Aedes albopictus berkelamin betina. Jadi kontak manusia (korban) dengan manusia lainnya tidak menyebabkan terjadinya penularan penyakit ini. Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypty ini dapat dikenali secara fisik, melalui :

  1. Berwarna hitam dan belang- belang ( loreng) putih pada seluruh tubuh
  2. Berkembangbiak di tempat penampungan air (TPA) dan barang-barang yang memungkinkan air tergenang seperti: bak mandi, tempayan, drum, vas bunga, ban bekas, dll.
  3. Nyamuk Aedes Aegypty tidak dapat berkembang biak di selokan/got atau kolam yang airnya mengalir atau langsung berhubungan dengan tanah
  4. Biasanya menggigit manusia pada pagi atau sore hari
  5. Mampu terbang sampai 100 meter

 

Adapun virus dengue dari nyamuk ini terdiri dari empat jenis (setotipe), yakni dengue tipe DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Keempat tipe ini menimbulkan gejala yang berbeda-beda jika menyerang manusia. Namun tipe yang dominan dan menyebabkan inveksi paling berat di Indonesia adalah tipe DEN-3. Gejala penyakit DBD sampai sekarang memang tidak terduga. Secara umum penderita penyakit ini memiliki ciri seperti panas tinggi, pusing, bahkan muntah darah. Namun sayangnya, gejala yang sama sering ditemukan pada penyakit lain. Akibatnya, sampai sekarang sering terjadi salah diagnosis. Oleh sebab itu, Anda harus lebih waspada dan mengenali gejalanya dengan cermat.

 

B.     Gejala Demam Berdarah Dengue

Virus dengue menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan sistem pembekuan darah sehingga mengakibatkan perdarahan bahkan dapat menimbulkan kematian. Biasanya, penyakit demam berdarah mewabah ketika pergantian musim dari musim penghujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Orang yang terserang virus dengue akibat gigitan nyamuk Aedes aegipty setidaknya dapat dikenali dari gejala-gejala fisik sbb.:

  1. Mendadak panas tinggi selama 2 – 7 hari, tampak lemah lesu suhu badan antara 38ºC sampai 40ºC atau lebih.
  2. Tampak binti-bintik merah pada kulit dan jika kulit direnggangkan bintik merah itu tidak hilang.
  3. Kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan).
  4. Kadang juga terjadi muntah darah atau berak darah
  5. Adanya perdarahan yang petekia, akimosis atau purpura
  6. Kadang-kadang nyeri ulu hati, karena terjadi perdarahan di lumbung
  7. Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin Berkeringat. Terjadi perdarahan pada selaput lendir mukosa, alat cerna gastrointestinal, tempat suntikan atau di tempat lainnya

Adapun untuk memastikan secara medis bahwa seseorang secara positif memang terserang penyakit Demam Berdarah dapat ditempuh melalui Tes Torniquet di rumah sakit.

 

C.    Cara Pencegahan Demam Berdarah Dengue

Cara-cara pencegahan (preventif) secara mandiri yang dapat dilakukan masyarakat untuk menekan persebaran virus dengue dapat dilakukan dengan :

1. Pemberantasan

Pemberantasan sarang nyamuk harus masif dilakukan dengan cara 3M, yaitu; Menguras, Menutup, dan Mengubur barang bekas yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk.

2. Abatisasi

Abitasi dilakukan dengan menaburkan bubuk abate ke dalam bak mandi atau tempat-tempat penampungan air keperluan rumah tangga.

3. Sistem kewaspadaan dini

Kepekaan lingkungan dan saling peduli juga berperan penting untuk membatasi persebaran penyakit ini. Laporkan segera kepada aparat kampung, jumantik, ataupun pihak-pihak terkait lainnya apabila di wilayah anda ditemukan korban dengan gejala-gejala sebagaimana disebutkan di atas. Tindakan segera diperlukan guna penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.

4. Fogging atau pengasapan

Fogging harus dilakukan secara hati-hati, profesional dan proporsional, karena pengasapan ini juga berdampak negatif terhadap kesehatan. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada kasus-kasus dengan PE positif, ditemukannya 2 penderita positif atau lebih, adanya 3 penderita demam dalam radius 100 m dari tempat tinggal penderita DBD Positif atau ada kejadian 1 penderita positif DBD yang meninggal.

 

D. Pertolongan Pertama Penderita DBD

Para ahli kesehatan sepakat bahwa pertolongan pertama dalam menangani kasus demam berdarah adalah melalui asupan cairan yang cukup. Artinya saat terjadi kebocoran harus banyak minum, dan saat kebocorannya selesai maka dalam waktu 2×24 jam asupan cairan dapat dikurangi.

Apabila memang telah ditemukan korban dengan gejala-gejala sebagaimana diatas, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai bentuk pertolongan pertama terhadap penderita tersebut yaitu:

  1. Memberikan minum sebanyak mungkin.
  2. Kompres agar panasnya turun.
  3. Memberikan obat penurun panas.
  4. Jika dalam waktu 3 hari demam tidak turun atau justru naik, segera bawa ke rumah sakit atau puskesmas.
  5. Jika tidak bisa minum atau muntah terus menerus, kondisi tubuh semakin lemah, kesadaran menurun atau bahkan pingsan maka harus dirawat di rumah sakit.

 

E.     Cara Pengobatan dan Penanganan

Pengobatan terhadap penyakit ini terutama ditujukan untuk mengatasi perdarahan, mencegah/ mengatasi keadaan syok/pres-yok dengan mengusahakan agar penderita banyak minum. Apabila diperlukan bahkan dilakukan pemberian cairan melalui infus. Demam diusahakan diturunkan dengan kompres dingin atau antipiretika. Cara penanganan suspeck pasien DBD antara lain dengan:

  1. Memonitor secara seksama naik-turun suhu tubuh penderita setiap hari
  2. Istirahat dan asupan cairan yang cukup merupakan dua hal yang sangat penting pada pasien infeksi virus dengue.
  3. Bawa segera penderita ke dokter apabila demam berlangsung 3 hari
  4. Bila penderita makin lemas, muntah, sulit makan atau minum, perlu dilakukan pemberian cairan infus oleh dokter.
  5. Bila hasil laboratorium menunjukkan ada tanda-tanda penurunan trombosit atau peningkatan hematokrit, penderita harus dirawat di rumah sakit.
  6. Pasien diawasi jangan sampai terjadi syok yang ditandai dengan rasa lemas, mengantuk, dan pingsan, sementara kaki terasa dingin sekali.

 

Saat ini menjelang masa peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, adalah menjelang fase perkembang biakan nyamuk. Karena itu, semoga pemahaman mengenai gejala demam berdarah berikut cara pencegahannya sangat bermanfaat untuk menekan penyebaran wabah penyakit yang satu ini. (mazipiend|kelkidal)

 

Sumber teks dan ilustrasi:

http://gejalapenyakitmu.blogspot.com

http://obatdemamberdarah.org/

Exit mobile version