Kabar Ngalam

Penukaran Uang Baru Untuk Lebaran di Bank Indonesia Malang

Mengantri Tukar Uang di BI


Pemandangan menarik pagi (06/07/2015) ini terlihat di Bank Indonesia Malang yang terletak di Jl. Merdeka Utara. Di depan gerbang bangunan moneter yang menghadap Alun-Alun Malang itu, terlihat antrian ratusan orang yang mengular bahkan hingga hampir mencapai pertigaan Jl. Aries Munandar di utara Alun-alun Mall. Laki-laki, perempuan, tua-muda, bahkan ibu-ibu yang menggendong bayinya, terlihat dalam barisan tersebut.

Meski antrian terlihat memanjang hingga memutari sisi sebelah timur gedung bank pelat merah tersebut, namun mereka terlihat tetap tertib. Berjejal diantara parkiran kendaraan roda dua yang juga berjajar di samping trotoar tempat mereka berbaris tersebut. Sayang tak terlihat petugas keamanan selain seorang satpam yang berjaga di depan pintu gerbang.

Dua pekan sebelum lebaran, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya Bank Indonesia tahun ini juga membuka layanan penukaran uang baru bagi masyarakat. Sebagaimana jamak diketahui bahwa ada trend dan kebanggaan tersendiri di masyarakat apabila “sangu” lebaran yang mereka berikan kepada cucu, keponakan atau anak-anak kecil di kampungnya adalah lembaran uang baru yang masih “kinyis-kinyis”.

Mengantri Tukar UangTren tersebut kemudian membuat masyarakat ramai-ramai berburu “uang baru”. Baik melalui lapak-lapak penukaran (atau penjualan?) yang mulai banyak bermunculan di pinggir-pinggir jalan, ataupun melalui layanan resmi penukaran uang baru di beberapa bank yang sengaja membuka layanan tersebut.

Termasuk diantaranya adalah Bank Indonesia Malang yang saat ini mulai ramai diserbu masyarakat peminat uang baru. Hari ini adalah hari pertama dibukanya layanan khusus tersebut di bank yang berdiri sejak tahun 1915 itu. Rencananya pelayanan tersebut akan dilakukan hingga tanggal 15 Juli 2015. Setiap hari loket penukaran dibuka mulai pk. 08.00 wib. s.d. pk. 11.00 wib.

Namun begitu masyarakat yang memang antusias biasanya mulai berdatangan selepas subuh. Seperti dituturkan security yang saat itu berjaga di gerbang depan,” Yang di dalam itu datang sejak subuh tadi pak! Ada 400 orang yang mengantri di dalam dan telah mendapatkan nomor pelayanan”, ujar lelaki tegap bernama Zaenuddin tersebut. “untuk yang di luar ini nanti akan dipanggil masuk secara bergiliran 25-25 (orang,red), setelah yang di dalam itu habis. Jika jam 11 antrian belum habis akan disarankan untuk kembali besok”, sambungnya ramah.

Saat melongok ke dalam pagar, di halaman gedung lawas tersebut memang terlihat ratusan orang yang duduk berjajar di kursi-kursi yang telah disediakan. Bahkan untuk kepentingan pelayanan penukaran uang ini, pihak bank memasang tenda besar di teras gedung heritage tersebut. Di bawah tenda di bagian barat halaman itulah, mereka menunggu panggilan layanan berdasar nomor antrian yang telah didapatkan.

Sementara itu, Faris salah seorang yang hendak ikut mengantri dalam barisan yang ada di luar mengatakan bahwa ia tahu ada pelayanan penukaran uang baru di bank ini dari koran. Sayangnya pemuda asal Karang Besuki yang datang bersama kawannya itu tidak tahu bahwa pelayanan dibatasi hanya sampai pk. 11.00 wib. “Kalo tahu, ya datang subuh tadi pak!”, ujarnya saat itu yang datang sekitar pukul 80.30 wib.

Selain penukaran secara individu, pelayanan penukaran baru melalui institusi juga dapat dilayani di bank ini. “Silahkan melalui proposal, dimasukkan ke dalam (Bagian Administrasi,red), nanti akan ditelepon (untuk proses penukarannya, red)”, ujar mas Zaenuddin sang security, sambil sibuk memfilter pengunjung lain yang juga mempunyai kepentingan dengan bank tertua milik pemerintah ini. (mazipiend|kelkidal)

 


share its with :

facebook twitter