Kabar Ngalam

Pemkot Malang Tutup Tahun 2015 Dengan Catatan Manis. Inilah Alasannya!

Penghargaan WTN di Istana


Tahun 2015 ditutup dengan cacatan manis oleh Pemerintah Kota Malang. Melengkapi penghargaan yang telah banyak diraih sepanjang tahun 2015 ini, di penghujung tahun Pemkot Malang kembali menambah jajaran piala di etalasi prestasinya.

Kali ini Penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) 2015 kembali mampu diraih kota yang dipimpin duet Abah Anton- Sutiaji ini. Dan yang istimewa penghargaan di bidang lalu lintas dari menteri perhubungan tersebut adalah penghargaan kelima kalinya yang diperoleh secara berturut-turut kota berpenduduk 865.011 jiwa pada tahun 2014 ini (Malang Dalam Angka 2015; BPJS).

Kepastian diraihnya penghargaan tersebut ditetapkan melalui surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 402 Tahun 2015 yang diterbitkan 11 September 2015 lalu. Dalam lampiran SK tersebut, Kota Malang meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Kategori Kota Besar, bersanding dengan Kota Jambi(Jambi), Kota Tasikmalaya (Jawa Barat), dan Kota Samarinda (Kalimantan Timur).

Penghargaan Wahana Tata Nugraha adalah penghargaan yang diberikan Pemerintah Republik Indonesia kepada kota-kota yang dinilai mampu menata transportasi publiknya dengan baik. Penghargaan ini diberikan setiap tahun dan digelar oleh Kementrian Perhubungan.

Penilaian dilakukan atas kategori Kota Raya, Kota Besar, Kota Sedang, dan Kota Kecil. Aspek penataan transportasi yang berkelanjutan, dan berbasis kepentingan publik serta ramah lingkungan mendapat pertimbangan terbesar dalam penilaian kali ini.

Piala WTN untuk Kota Malang diterima sang Walikota Bpk. H. Moch. Anton, di Istana Negara yang diserahkan secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo pada Rabu (23/12) pekan lalu.

Kota Malang kembali memperoleh penghargaan tersebut setelah dinilai berhasil dalam penataan lalu lintas. Sebagaimana diungkap Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Handi Priyanto yang dimuat di Radar Malang(JPNN) terbitan 25/12/2015, bahwa dalam WTN terdapat dua katagori yang diperebutkan yakni kategori Lalu Lintas dan Angkutan. ”Kami gagal di bidang angkutan, karena belum punya angkutan publik yang terpadu”, katanya.

Selain itu Kemenhub juga menilai kalau angkot yang beroperasi di Kota Malang banyak melakukan pelanggaran. “Seperti tidak ada stiker yang menunjukkan tarif. Juga masih banyak angkot yang memungut tarif di luar ketentuan”, tambahnya.

Sebenarnya jika berhasil meraih dua kategori, pria bergelar doktor tersebut menyatakan bahwa hal tersebut bisa menjadi rekor bagi Kota Malang. Selama lima tahun berturut-turut kota tercinta ini belum pernah meraih WTN dua katagori sekaligus. “Tahun depan kami targetkan dua kategori, sehingga bisa meraih istilahnya WTN penuh”, tutur pria lulusan STPDN ini.

Memang, meski penghargaan di bidang lalu lintas tersebut kembali berhasil direngkuh Kota Malang, masih banyak aspek yang perlu dibenahi tidak saja oleh Dishub melainkan juga warga kota ini. Selain transportasi publik yang masih menjadi PR besar, pengelolaan parkir yang lebih modern, sarana prasarana angkutan dan jalan yang memadai, termasuk edukasi masyarakat untuk tertib di ruang-ruang publik juga menjadi titik-titik yang tak kalah urgen untuk terus dibenahi.(mazipiend|kelkidal).

Inilah Daftar Lengkap Kota Penerima WTN 2015

share its with :

facebook twitter