Warna-warni dan semarak menyambut gelaran Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) ke-2 di Kota Malang mulai terasa. Sekolah, kantor, pertokoan mulai berhias umbul-umbul, lampion, ataupun banner ucapan untuk menyambut hajatan nasional pada tanggal 1 s.d. 5 April yang akan digelar di Kawasan Stadion Gajayana tersebut.
Sebagaimana diketahui bertepatan dengan peringatan hari jadinya yang ke-102 pada 1 April 2016, Kota Malang mendapat kehormatan sebagai tuan rumah pelaksanaan ICCC ke-2 Tahun 2016. ICCC adalah konferensi tahunan jaringan kota-kota dan kabupaten kratif di Indonesia.
“Acara ini merupakan lanjutan acara yang digelar pertama kali 2015 lalu di Solo. Saat itu, kami menghasilkan 10 prinsip kota kreatif dan Deklarasi Solo, juga Jejaring Kabupaten-Kota Kreatif Indonesia,” kata Sekjen ICCN Liliek Setiawan dalam jumpa pers di Jakarta pada Selasa petang, sebagaimana dikutip dari antaranews.com.
Seperti tahun sebelumnya, menandai ICCC ke-2 yang bertajuk “Menuju Kota Kreatif Indonesia Berkelanjutan”, juga akan disemarakkan dengan pelaksanaan Pekan Kreatif Nusantara 2016. PKN 2016 yang kini telah memasuki tahun ke-5 ini juga dilaksanakan di tempat dan tanggal yang sama dengan ICCC. PKN merupakan ajang eksebisi bagi perkembangan industri kreatif tanah air di bawah naungan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerja sama dengan Jejaring Kabupaten-Kota Kreatif Indonesia. Pameran industri kreatif nasional tersebut diikuti oleh kementrian dan badan pemerintah pusat, Pemprov dan Pemkot/ Pemkab, Perusahaan BUMD/ BUMN, Perbankan, Perguruan Tinggi, UMKM, maupun pelaku industri kreatif lainnya dari berbagai daerah.
Selain pameran industri kreatif dari berbagai stakeholder tersebut, dengan supervisi dua lembaga di atas selama berlangsungya kegiatan ICCC 2016 di Kota Malang juga akan digelar berbagai event kreatif lainnya. Beberapa event yang dikoordinasikan oleh Disperindag dan komunitas Malang Creative Fusion (MCF) itu bahkan bertaraf internasional, karena diikuti dan dihadiri utusan dari negara-negara sahabat. Event tersebut adalah Festival Kuliner Indonesia, Pawai Budaya, Pagelaran Seni dan budaya, Anugerah Malang Otonomi Award, Lomba Graffiti & Mural Malang Creative Urban Competition, dan Temu Bisnis serta Workshop Industri Kreatif.
Inilah ajang eksebisi industri kreatif terbesar di Indonesia, sekaligus kesempatan bagi Kota Malang untuk unjuk gigi dan mensejajarkan dirinya dengan kota-kota kreatif lainnya yang lebih dulu telah dikenal. Juga kesempatan emas bagi industri kreatif lokal untuk memperluas jaringan pasarnya. Karena kualitas produk mereka sebenarnya sangat kompetitif untuk dapat bersaing di kancah nasional bahkan kawasan global. Kantong-kantong industri kreatif Kota Malang selama ini telah terbukti mampu berkontribusi besar mendongkrak pertumbuhan ekonomi kota ini. (mazipiend|kelkidal)