Ada kalanya kita merasa galau tanpa alasan. Malas menyentuh kerjaan tanpa tau penyebabnya. Bahkan diem-pun makin bete, serba salah. Segala yang di depan kita serasa menyebalkan. Teman kerja menyapa ramah terasa getir jadinya. Hmmm..itu gejala psikologi yang biasanya berujung pada sikap pesimistis. Manusiawi sekali sih, tapi akan makin cilaka jika dibiarkan. Karena pesimisme adalah sikap hidup yang memandang segala tindakan adalah buruk. Segala upaya adalah sia-sia dan yang terbayang hanyalah kegagalan. Mumpung belum berlanjut segera atasi secara mandiri- dengan kekuatan diri sendiri. Jangan biarkan gamang menguasai, diantaranya melalui tips di bawah ini (click masing-masing point untuk penjabaran lebih lanjut):
Refresh Potensi Diri
Refresh Potensi Diri
Saat Anda berpikir bahwa Anda tidak nyaman dengan segala suasana di sekeliling anda, atau merasa tidak yakin dengan apapun yang anda kerjakan, sesungguhnya fikiran sesat telah menyusup di otak dan perasaan anda. Segera buang jauh pikiran-pikiran buruk tersebut. Itu hanyalah imajinasi kegagalan anda. Berfokuslah pada kekuatan diri anda saat ini. Anda kini telah makin matang dan lebih siap dengan segala hal. Seburuk apapun kegagalan yang pernah anda alami sesungguhnya adalah pelajaran berharga bagi hidup hari ini. Anda bisa mengumpulkan kembali potensi diri anda dan lebih siap untuk menghadapi tantangan berikutnya. Itu akan membuat anda tangguh dan tak mudah putus asa. Itulah diri anda yang sesungguhnya.
Nikmati Pekerjaan Anda
Nikmati Pekerjaan Anda
Tidak soal apapun jenis maupun status pekerjaan atau kesibukan Anda, berupayalah untuk menikmatinya. Mulailah dengan mencari aspek-aspek yang akan menyenangkan hati Anda, yang akan membuat anda tertantang untuk mencoba dan ingin belajar. Kesulitan, kesukaran atau apapun namanya, selalu ada cara dan strategi untuk mengatasinya, anda hanya perlu belajar dan mencobanya. Semakin anda berusaha menyatu dengan pekerjaan anda, akan semakin banyak hal-hal baru yang akan membuat hidup anda semakin kaya rasa. Akan banyak kejutan positif yang akan anda alami ketika anda bisa menyatu dan bergelut dengannya. Karena sesungguhnya ia adalah kehormatan anda, martabat anda, jatidiri anda. Disinilah passion anda.
Berteman dengan Orang Positif
Berteman dengan Orang Positif
Teman adalah sebagian pembentuk cara berpikir anda. Bergabunglah dengan teman-teman yang senantiasa ceria, supel, setia kawan atau bertanggung jawab. Karena mereka umumnya senantiasa memandang kehidupan dengan cara-cara positif. Orang-orang demikian adalah orang yang penuh optimisme dan selalu mendukung Anda dengan memberi saran yang baik. Mereka turut senang melihat anda bahagia, sukses, membangun, dan berprestasi. Sebaliknya jika Anda dikelilingi oleh orang-orang pesimistis, malas, bahkan amoral atau penuh masalah, hanya akan mengendorkan semangat, meningkatkan stres bahkan membuat Anda menyia-nyiakan kesempatan anda untuk mengelola berbagai potensi di kehidupan anda. Berlama-lama dengan orang-orang negatif hanya akan membuat segala hal akan berujung pada persoalan.
Tingkatkan Rasa Humor
Tingkatkan Rasa Humor
Cara paling efektif untuk menekan stres dan mengusir pesimistis adalah mempertebal rasa humor anda. Sering-seringlah membaca cerita-cerita lucu, menonton acara-acara komedi atau berkelakar lepas dengan komunitas anda. Interaksi-inetraksi seperti itu akan meningkatkan kerja hormon-hormon positif anda. Carilah kejadian-kejadian yang mengundang tawa dalam kehidupan sehari-hari dan ceritakan dalam percakapan-percakapan di ruang keluarga. Pendek kata, cobalah untuk lebih sering tersenyum dan tertawa, lebih-lebih saat menghadapi situasi-situasi yang sulit yang menguras energi optimisme anda. Rasa humor yang tinggi sangat membantu kemampuan seseorang dalam menakar eksploitasi pikiran, emosi, dan perilaku agresif sebagai pelampiasan yang merugikan.
Hadapi dan Ikhlas saja
Hadapi dan Ikhlas Saja
Hidup begitu dinamis dan kadang terlalu kompleks untuk dapat dipahami oleh otak kemanusiaan kita. Itulah yang kadang dinamakan takdir. Adakalanya situasi benar-benar diluar kalkulasi kemanusiaan kita. Diluar nalar relasi upaya keras kita. Ikhlas saja dan tak perlu mengeluh. Karena sejatinya ada kekuatan final diluar kita, Ialah Sang Maha Pencipta. Hadapilah dan terima saja situasi yang kadang menurut logika kemanusiaan kita tidak adil. Tidak sebanding dengan kerja keras kita, atau bahkan bertolak belakang dengan ekspektasi “kemanusiaan” kita. Karena pada hakekatnya apapun hasil akhir setelah kerja keras, itulah sesungguhnya yang terbaik bagi kita. Otak kita terlalu kecil untuk memahani misteri kasih sayang Illahi. Jika Anda mampu mengendalikan situasi perasaan-perasaan gamang tersebut, maka lapanglah dada kita dan makin luaslah kesempatan kita. Pada tingkatan tertentu hal itu akan menggambarkan keteguhan ke-hamba-an seseorang(religiusitas). Semakin tinggi tingkatannya, semakin optimislah ia menghadapi segala tantangan dan keadaan hidup. Sehingga apapun hasil akhir setelah kerja keras anda, sesungguhnya andalah pemenang sebenarnya. (mazipiend|kelkidal)