Sejak ramai diperbincangkan dan diblow up media-media lokal serta menjadi viral di dunia maya, “Kampung Warna-warni Jodipan” semakin ramai saja. Pemukiman di Bantaran Sungai Brantas itu benar-benar menjadi destinasi wisata baru yang unik. Selain mulai banyak wisatawan yang blusukan ke kampung “berwarna” di RT. 06, 07 dan 09 wilayah RW. 02 Kel. Jodipan itu, “penikmat dadakan” dari atas jembatan Buk Gludug-pun semakin ramai, lebih-lebih di akhir pekan.
Seperti yang terlihat pada Minggu sore kemarin (31/07/16), puluhan pengendara motor atau pejalan kaki yang melintas di jembatan propinsi yang menghubungkan Jl. Panglima Sudirman dan Jl. Gatot Subroto itu, menyempatkan untuk berhenti. Warnanya yang ngejreng dan mentereng terlihat semakin indah tersorot mentari senja yang cerah. Menggoda mata siapapun yang melintas disana. Tak heran merekapun menghentikan langkahnya. Selain takjub, tentu saja tak mau melepaskan view yang unik itu untuk berselfi ria.
“(viewnya) bagus mas, lumayan buat wall di medsos”, ujar Fitri, salah seorang pengendara yang juga ikut memarkirkan motor matiknya. Dara manis itu bahkan mengaku penasaran dan ingin blusukan untuk melihat bagian dalam kampung unik itu. “Di dalam (kampung) lebih full colour katanya mas. Kapan-kapan pengen masuk juga?”, sambungnya.
Sayangnya, para pengunjung dadakan itu juga sembrono memarkirkan motornya begitu saja di tepi jalur layang itu. Meski sebentar tentu sangat berbahaya, karena arus lalu lintas sore itu benar-benar padat, dengan mobil-mobil besar seperti bus dan tronton yang kerap melintas.
Sebagaimana banyak diberitakan, kampung Jodipan menjadi perbincangan hangat setelah pemukiman 3 RT. di wilayah itu: berubah warna!. Bukan kiasan tapi benar-benar berubah warna secara fisik. Bagian luar dari rumah, gedung dan fasilitas umum di pemukiman padat itu di cat dengan warna-warni solid yang kontras. Kampung bibir sungai yang biasanya lekat dengan konotasi kumuh itupun kini menjadi lebih bersih, berwarna-warni dan menarik perhatian.
Pemukiman berwarna-warni itu adalah buah karya 6 mahasiswa Komunikasi UMM untuk tugas praktikum PR dan Event Management mereka. Keenam mahasiswa semester enam tersebut berhasil menggaet perusahaan cat Indana Paint sebagai klien guna menyalurkan CSR-nya untuk merubah dekorasi publik pemukiman warga di wilayah yang berteras-teras tersebut.
Meski proyek akademik tersebut belum selesai, namun telah berhasil mencuri perhatian publik. Bahkan setelah dikunjungi Wawali Drs. Sutiaji pada Rabu lalu (27/07/2016), Pemkot Malang berencana menjadikannya sebagai destinasi wisata baru.
Namun begitu untuk menjadikannya benar-benar destinasi wisata yang layak dikunjungi, masih banyak hal yang perlu dibenahi. Selain berbagai fasilitas pendukung seperti lahan parkir dan akses jalan, hal yang paling penting dan mendasar adalah membangun kesadaran baru masyarakat. Kesadaran bahwa bantaran sungai dengan topografinya yang unik juga dapat menjadi etalase kota yang menarik. Bagaimana menurut anda? (mazipiend|kelkidal)
please, share its by :