Khas Ngalam

5 Icon “Singo Ter-Edan” di Bumi Arema

      2. Monumen Singo Edan, Jl. Lembang
Monumen Singo Edan Jl. Lembang

Monumen Singo Edan Jl. Lembang, mengaum menantang mentari

Monumen singo edan Jl. Lembang dengan panjang 2 meter dari ujung ekor hingga moncongnya ini nampak gagah menjaga taman warga di sana. Ekspresinya yang mengaum dengan kaki depannya menahan bola memang terlihat sangat garang. Kulitnya yang dibalur cat warna keemasan mampu memantulkan sinar mentari kepada para pengguna jalan di pertigaan itu.

Monumen swadaya warga 2 kelurahan ini (Kel. Samaan dan Kel. Rampal Celaket) dibuat oleh seniman Malang, Ono Sumarsono dari bahan beton cor bertulang.

Desain awal sebenarnya berdiri (sambil menunjukkan gestur kaki depan siap menerkam), tapi karena besinya segini (sambil menunjukkan jari kelingling) gak kuat nahan beban dan bagian kepalanya terputus”, kata Sam Bambang Sujianto, mantan Sekretaris pembangunan taman dan monumen Singo Edan itu menjelaskan.

Pentolan Aremania Korwil Ngalengka (Jl. Ngantang, Jl. Lembang dan Jl. Kaliurang) yang tinggal di Jl. Ngantang No. 1A itu juga mengungkapkan bahwa patung singa itu dibuat pada tahun 2000 dengan biaya 6 juta.

Biayanya nggak terlalu besar karena serba sumbangan”, bisiknya terkekeh. “Plus biaya peresmian dan lain-lain saat itu sekitar 12 jutaanlah”, sambung lelaki ramah itu.

Taman dan Monumen Singo Edan Jl. Lembang

Taman dan Monumen Singo Edan di Jl. Lembang; soliditas dan gotong-royong warga dua kelurahan

Setahun berikutnya tepatnya pada 2001 monumen tersebut memang diresmikan. Dari foto-foto yang ditunjukkan, peresmiannya terbilang luar biasa untuk masa itu. Selain dihadiri beberapa pejabat pemerintahan, juga terlihat pendiri dan pengurus Yayasan Arema kala itu, Lucky A. Zaenal (Alm.) dan Iwan Budianto. Bahkan pesta yang konon dari pagi hingga pk. 11 malam tersebut juga dihadiri rombongan Pasopati (supporter Persis Solo).

Yang meresmikan Pak Nico (Drs. Nicolaus Eko PgD. MSc., Kapolresta Malang saat itu) karena Pak Yitno (H. Suyitno, Walikota Malang saat itu) sedang keluar negeri”, urai Sam Bambang lebih lanjut.

Aremania yang pernah menjadi parner kerja Alm. Lucky A. Zaenal dalam usaha perkayuan itupun berkisah panjang lebar. Berkisah tentang sejarah hingga dampak sosial atas kehadiran patung Singo Edan yang menghadap utara itu. Mengaum menyongsong terbitnya sang mentari. Menyiratkan semangat juang yang senantiasa berkobar.