Kabar Ngalam

Sholat Id di Masjid Agung Jami’ dan Jejak Sampahnya…

Sholat Idul Adha di Masjid Agung Jami' Malang

Di sebelah utara, jamaah Sholat Idul Adha meluber hingga depan Gereja Hati Kudus (12/09/16)


Pelaksanaan Sholat Idul Adha di Masjid Agung Jami’ Kota Malang pada Senin (12/09/16) kemarin berlangsung tertib dan lancar. Meski meluber hingga Alun-alun Kota dan kawasan sekitarnya, ritual tahunan umat Islam itu tak sampai mengurangi ke-khusu’-an para jamaah.

Selain di kawasan Alun-alun Malang, mereka juga menggelar tikar atau koran di atas aspal Jl. Basuki Rahmat dan depan gereja Hati Kudus di sebelah utara masjid. Juga di depan Gereja Immanuel hingga di depan Sarinah Plaza dan di jalan atau trotoar depan Alun-alun Mall. Sementara di sebelah Selatan, jemaah berjajar memenuhi jalanan di depan Kantor Pos Besar hingga perempatan Pos Polisi Mitra 1.

Membludaknya jamaah tersebut telah diantisipasi dengan baik oleh pihak keamanan. Termasuk pihak Takmir Masjid yang tak kurang harus mengeluarkan beberapa unit sound tambahan. Speaker portable setinggi 2 meter tersebut setidaknya terlihat di depan Sarinah Plaza dan di persimpangan depan Pos Polisi Mitra 1. Perangkat penerus suara itu sangat efektif menenangkan jama’ah yang memang cukup jauh dari mighrab.

Di shaf pertama selain Ketua Takmir, K.H. Zainuddin Abd. Muchid juga terlihat Sekda Kota Malang, Dr. Idrus, M.Si. yang membacakan sambutan Walikota Malang. Melalui sambutan tertulisnya Abah Anton menyampaikan bahwa ibadah qurban mengajarkan muslim untuk mencintai sesama, saling memberi dan saling peduli yang akhirnya tercipta harmonisasi.

Imam dan Khatib Sholat Idul Adha kali ini adalah K.H. Anwar Iskandar. Dalam khotbahnya, kyai kharismatik asal Kediri tersebut setidaknya mengurai pesan dan hakekat perintah berqurban kedalam 3 perspektif. Sebagai pesan untuk terus-menerus berupaya mendekatkan diri kepada Allah SWT., pesan dan pelajaran penting bagaimana muslim harus menentukan sikap ketika dihadapkan pada pilihan –pilihan sulit. Juga, pesan bagaimana orang tua atau negara dalam mendidik anak-anak dan generasinya untuk mampu menyeimbangkan antara kemajuan ilmu pengetahuan dan keimanan.

Melalui Idul Adha ini marilah kita terus-menerus mendekatkan diri kepada Allah SWT. melalui perbuatan-perbuatan terpuji. Selalu menentukan kepada pilihan-pilihan yang hanya diridloi Allah SWT. Serta, mengajarkan kepada anak-anak dan generasi bangsa ini keseimbangan antara knowladge dan keimanan. Sebagaimana Siti Hajar mengajarkannya kepada Nabi Ismail putra Nabi Ibrahim”, ujar Pengasuh PP. Al Amin Kediri tersebut mengakhiri khutbahnya.

Sampah Alas Sholat

Sebagian Jamaah agaknya lebih suka meninggalkan alas sholatnya begitu saja. Andai disediakan tempat-tempat khusus dan jamaah tetap memungut untuk membuangnya di situ…

Sebagaimana sholat id sebelumnya, melubernya jamaah hingga diluar masjid meninggalkan sampah koran dan alas bekas lainnya yang berserakan. Untungnya, 2 truk pengangkut sampah DKP telah stanby di samping Gereja Immanuel plus DKP Troopers-nya. Dan, tentu para pemulung yang juga telah siaga.Sehingga tak membutuhkan waktu lama untuk membersihkan sampah koran bekas di jalanan dan menormalkan kembali arus lalin di kawasan itu.

Kebanyakan para jamaah di luar masjid itu agaknya lebih suka meninggalkan alas sholatnya berserakan begitu saja. “Tuh yang membersihkan sudah siap”, ujar seorang bapak berkelakar seraya menunjuk lelaki bertopi di depan Hotel Riche yang telah bersiap dengan karungnya. Jawaban salahseorang jamaah tadi agaknya mewakili ratusan jamaah lainnya, yang tanpa beban untuk meninggalkan alas sholatnya menjadi sampah begitu saja.

Mungkin perlu mulai dipikirkan untuk disediakan titik-titik khusus di sekitar lokasi sebagai tempat menimbun alas-alas sholat itu. Jamaah tetap harus memungut dan menimbunnya di titik-titik tersebut. Sehingga etika Muslim dan Islam tetap terjaga. Wallahu a’lam bis shawab. (mazipiend|kelkidal)


please, share its by :

facebook twitter
dan dukung website kami di polling AIKID Award 2016
webterbaik