Maskot karya Papang Jakfar ini terpilih sebagai maskot Kota Malang dari hasil lomba yang digelar oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bapeda) yang bekerja sama dengan ADGI Malang Chapter pada akhir Oktober lalu.
Kepala Bapeda Kota Malang, Wasto menjelaskan penamaan Osi untuk maskot singa berasal dari bahasa walikan khas Malangan yaitu ‘iso’. Dalam bahasa Indonesia, kata itu berarti ‘bisa’. Sedangkan penamaan Ji untuk burung manyar bermakna ‘siji’ atau berarti ‘satu’.
“Osi bermakna kemampuan dalam meraih cita-cita. Sementara Ji bermakna persatuan atau kerukunan warga Kota Malang,” kata Wasto disela peluncuran maskot tersebut di Balaikota Malang pada Jumat malam lalu.
Mantan Kepala DKP tersebut menjelaskan warna hijau berarti melambangkan keasrian kota. Warna Osi yang dominan hijau juga disebut sebagai warna dingin yang diseimbangkan dengan warna hangat kuning-oranye dari Ji.
“Dasi yang dikenakan Osi merupakan simbol pendidikan dan pramuka,” tambahnya.
Simbol Singa memang sudah identik dengan Kota Malang bahkan sejak masa kerajaan Singhasari hingga kini menjadi logo dari klub sepakbola Arema. Hal tersebut tak perlu diperdebatkan lagi. Tapi bagaimana dengan burung Manyar hingga keluarga aves ini dipilih mendampingi sang singa menjadi maskot kebanggaan warga Ngalam?
Ternyata, berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jatim nomor 5225/16774/032/1996, burung istimewa dengan nama ilmiah Pioceus Manyar itu telah ditetapkan sebagai ciri khas fauna Kota Malang. Ckckck… mbois ilakes ker…(mazipiend|kelkidal)
please, share its by :