Kabar Ngalam

Taddarus Budaya Bersama LESBUMI PCNU Kota Malang

Suasana Alun-alun Kota saat siang ini dan persiapan Kegiatan Taddarus Budaya LESBUMI PCNU Kota Malang (15/06/17)


Bibit-bibit disintegrasi sosial warga bangsa yang makin menguat belakangan ini telah memantik kecemasan berbagai pihak. Kontestasi politik super ketat (seperti Pilkada DKI) yang kemudian melebar ke ranah-ranah sosial dan isu SARA semakin kencang saja manakala dihantarkan secara masif dan kilat oleh gelombang informasi digital yang bernama WhatsApp dan medsos lainnya.

Para pakar, tokoh kenegarawanan dan bapak bangsa sepakat bahwa kerenggangan sosial warga bangsa tersebut berakar dari semakin lemahnya implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah kehidupan berbangsa.

Nahdlatul Ulama sebagai Jamiyyah Diniyah (organisasi keagamaan) yang turut punya andil terhadap kemerdekaan dan terlibat dalam perumusan berdirinya negara-bangsa yang kemudian bernama Indonesia ini, terbukti konsisten untuk senantiasa reaktif terhadap isu-isu disintegrasi, sekalipun berbungkus agama.

Kali ini konsistensi tersebut ditunjukkan oleh LESBUMI PCNU Kota Malang. Lembaga seni dan budaya warga nahdliyin Kota Malang tersebut sore nanti akan mengadakan kegiatan bertajuk “Tadarus Budaya”.

Bertempat di Alun-alun Kota Malang, kegiatan yang juga memanfaatkan momentum kemuliaan Bulan Ramadhan ini akan menghadirkan K. Ng. H. Agus Sunyoto sebagai pembicara. Sejarawan dan Ketua LESBUMI PBNU itu akan mengurai tentang Pancasila dan Kehidupan Beragama di Indonesia, yang menjadi tema pokok dialog kebudayaan kali ini.

Mengisi kegiatan Bulan Ramadlon, dan termasuk proker (program kerja) rutin Bulan Ramadlon“, ungkap M. Berlian Alhamid, Ketua LESBUMI PCNU Kota Malang.

Acara diskusi budaya yang akan dimulai pada pk. 16.00 wib. nanti, akan dirangkai dengan Tahlil Kubro untuk mendo’akan para syuhada’, dan diakhiri dengan kegiatan Buka Puasa Bersama.

Pantauan di lokasi kegiatan, persiapan-persiapan telah mulai dilakukan dan dipimpin langsung oleh sang Ketua LESBUMI Kota Malang yang bermukim di Tongan tersebut. Auditorium terbuka di pusat Alun-alun Kota tampak dikelilingi gambar bergaya pop art para Tokoh NU dan syuhada bangsa. Bahkan siang itu semua lampu taman yang ada di kawasan tersebut terlihat dinyalakan. Dua orang petugas sedang mengutak-atik dan mengganti lampu-lampu yang tak lagi menyala .

Bagi anda warga Nahdliyin atau pecinta diskusi kebudayaan, agaknya terlalu sayang kalau kedatangan salah satu tokoh kebudayaan dan sejarawan Nusantara tersebut dilewatkan begitu saja. Tak ada salahnya ngabuburit kebudayaan sekaligus Bukber di Alun-alun Kota Malang bersama LESBUMI, sembari kembali lantang mengikrarkan: Saya Indonesia, dan Saya Pancasila!… hehehehee.. (mazipiend|kelkidal)