Site icon https://kelkiduldalem.malangkota.go.id/

Pawai Budaya APEKSI 2017 Dan Narasi Kohesivitas Bangsa

Kesenian Debus yang dibawakan Kontingan Kota Cilegon juga hadir di Pawai Budaya APEKSI 2017 sore kemarin (19/07/17)

Sebagaimana telah direncanakan, Pemerintah Kota Malang sebagai tuan rumah Rakernas APEKSI XII, melalui Dinas Pariwisata, kemarin sore (19/07/17) menggelar Pawai Budaya APEKSI 2017 dengan titik start di Simpang Balapan. Pawai yang diikuti kontingen budaya dari kota-kota anggota APEKSI itu bergerak menyusuri Jl. Ijen ke arah selatan dan berbelok di pertigaan depan Kantor Perpustakaan dan Arsip, melintasi Jl. Semeru hingga finish di Jl. Tangkuban Perahu.

Dua buah panggung kehormatan bagi walikota anggota APEKSI dan undangan lainnya berdiri megah di Jl. Semeru. Panggung besar tersebut sekaligus menjadi tempat berlangsungnya seremonial pembukaan pawai budaya tersebut.

Sekitar pukul 14.12 wib. Kegiatan dibuka dengan penampilan Tari Topeng Nusantara dari 50 penari topeng dan 4 reog yang dikolaborasikan dengan perform adibusana oleh 4 orang model dari Amore Carnival Malang.

Sontak saja dentuman musik tradisional yang mengiringi tarian khas Malang itu membuat ribuan penonton yang telah menunggu sejak selepas duhur bergerak mendekat ke sekitar panggung yang dibatasi pagar besi setinggi 1,5 meter itu.

Pada saat yang sama, peserta dan kontingen pawai telah berbaris mengular sesuai urutannya dari depan Kantor Perpustakaan, sebagian Jl. Ijen hingga bermuara di depan Gereja Ijen dan Simpang Balapan. Mereka telah siap untuk diberangkatkan berpawai dan menghibur ribuan masyarakat yang telah menyesaki trotoar dan badan jalan yang menjadi rute pawai sore itu.

Dalam sambutannya, Walikota Malang Moch. Anton sangat berharap kegiatan APEKSI di bumi arema ini benar-benar dapat berlangsung dengan sukses. “Ini adalah penghargaan yang luar biasa bagi Kota Malang (sebagai tuan rumah APEKSI). Untuk menjadi tuan rumah kembali kita menunggu 98 tahun lagi”, ujar Abah Anton yang mengawali sambutannya dengan pekik salam satu jiwa.

Kontingan tuan rumah menjadi barisan pertama yang melewati panggung. Pemkot Malang kali ini menampilkan mobil hias naga setinggi 4 meter yang diiringi musik perkusi dari Grebeg Patrol Pidisia 04. Juga barisan Pencak Silat NU Pagar Nusa Banteng Pancasila yang menjadi binaan sang walikota. Tak ketinggalan barisan Lurah dan Camat juga turut serta menjadi peserta pawai dengan busana Malangannya.

Tak hanya menampilkan kekayaan budaya tradisional, pawai budaya APEKSI kali ini juga menghadirkan seni kontemporer dan kekinian. Salahsatunya ditunjukkan oleh kontingen Kota Bandung yang mendatangkan robot Ironman dan Bumblebee, juga beberapa cosplayer Gatotkaca modern. Robot-robot asal Bandung itu diiringi kesenian tradisional khas sunda yakni Sisingaan. Namun, singa yang biasanya menjadi tunggangan dalam kesenian tersebut kali ini digantikan oleh burung pipit raksasa yang dipikul dengan rancak oleh 4 orang penari.

Keragaman dan kebhinekaan Indonesia benar-benar kental mewarnai hajatan pawai budaya kemarin. Tak hanya tercermin melalui keaneragaman kesenian, tutur bahasa, maupun busana tradisionalnya semata, namun senyum ramah dan lambaian tangan persaudaraan peserta APEKSI dari berbagai penjuru nusantara sore itu benar-benar nyata adanya.

Pawai budaya tersebut berhasil mengusung pesan toleransi multikultural di tengah isu disintegrasi sosial anak bangsa yang kian mengkristal belakangan ini. Terasa benar perwujudan kemanunggalan mereka sebagai warga bangsa, yang secara kodrati masing-masing memang berbeda. Sungguh bhineka yang benar-benar tunggal ika.

Bolehlah kita berharap banyak, bahwa hajatan nasional tahunan APEKSI ini juga sangat relevan dalam narasi kohesivitas bangsa yang akhir-akhir ini dirisaukan oleh berbagai kalangan. Tak hanya rekomendasi formal bagi kemajuan pembangunan kota yang akan ditelurkan, namun Rakornas APEKSI 2017 di Kota Malang juga menjadi oase segar melegakan kegelisahan atas makin redupnya implementasi nilai-nilai Pancasila di era kekinian. Semoga saja! (mazipiend|kelkiduldalem)

 


Foto-foto Pawai Budaya APEKSI 2017
Pawai Budaya APEKSI 2017, mempersatukan kita…

Kunjungi juga Agenda Rakornas APEKSI XII 2017 lainnya:
PAMERAN PRODUK UNGGULAN NUSANTARA (ICE)
19 s.d. 23 Juli 2017, pk. 10.00 – 22.00 wib
di Stadion Luar Gajayana

Exit mobile version