Kabar Ngalam

“Adem” Tausiyah Gus Ipul Di Halal Bi Halal NU Muhammadiyah

Ulama, umara, dan ribuan jamiyyah NU-Muhammadiyah dibelakangnya, teguh mewujudkan Islam Rahmatan Lil A’lamin dan istiqomah merawat Indonesia (06/08)


Dalam sambutannya pada kegiatan Halal bi Halal NU-Muhammadiyah yang digelar hari ini (06/08) di Gedung Graha Cakrawala UM, Walikota Malang, H. Moch. Anton, menyatakan bahwa embrio keterpaduan NU dan Muhammadiyah Kota Malang sesungguhnya sudah ada sejak 2 tahun.

Abah Anton, Walikota Malang diantara NU dan Muhammadiyah

Embrio tersebut adalah melalui kegiatan Parade Muharram yang melibatkan dua ormas keagamaan beraliran ahlussunnah tersebut. “Melalui parade muharram itulah embrio keterpaduan langkah antara NU dan Muhammadiyah Kota Malang dimunculkan“, ujar N1 yang akrab dipanggil Abah Anton itu.

Pejabat yang akan segera berangkat haji tersebut sangat antusias dengan hajatan yang pertama kali digelar ini. “Ini sejarah yang patut dicatat bahwa Kota Malang menjadi tempat berpadunya NU-Muhammadiyah dalam menjaga perbedaan menjadi satu kesatuan. Semoga ini menjadi viral. Saya berharap dikota-kota lain kebersamaan seperti ini juga muncul. Saya bangga Kota Malang telah memulainya“, ujar Walikota yang juga menjabat sebagai Bendahara Umum PCNU Kota Malang ini.

Lebih lanjut, dengan berapi-api Abah Anton juga bangga dengan kegiatan ini. “Inilah yang kita tunggu-tunggu, kita nanti-nantikan. NU – Muhammadiyah harus beriringan membantu pemerintah dan masyarakat membangun Kota Malang tercinta“, ujar kepala daerah yang juga baru saja mendapat penghargaan sebagai Kepala Daerah Inovatif 2017 dari Kementrian Dalam Negeri RI.

Baca juga :

NU – Muhammadiyah Kota Malang Berpadu Mendorong Terwujudnya Islam Rahmatan Lil 

Wakil Gubernur Jatim, Gus Ipul saat memberikan sambutannya pada Halal bi Halal NU – Muhammadiyah 2017 (06/08)

Sementara itu dalam sambutan berikutnya Gus Ipul, juga menyatakan pentingnya pesan persatuan/ukhuwah yang ingin diteguhkan melalui kegiatan ini. Setidaknya ada 4 hal yang ingin ditegaskan oleh Wagup Jatim asal Kab. Pasuruan itu.

Pertama A. Aman. Saya tidak dapat membayangkan bagaimana masa depan Indonesia jika NU dan Muhammadiyah tidak bersatu. Kedua huruf D. Demokrasi. Demokrasi harus bersumber pada nilai-nilai agama. Dengan bimbingan ulama dan habaib tentunya“, tutur Gus Ipul yang pada kesempatan tersebut juga memberikan 2 hadiah umroh masing-masing untuk peserta dari NU dan Muhammadiyah.

Berikutnya, E. Ekonomi berkeadilan. Sebagaimana diuraikan rektor UM tadi. Bahwa pembangunan ekonomi harus mengedepankan rasa keadilan. Berikutnya huruf M, yaitu Masyarakatnya bahagia. Jadi ADEM. Setidaknya  4 hal itulah yang kita tuju dan kita dorong melalui kegiatan ini“, papar orang nomor 2 Jawa Timur tersebut mantap.

Layaklah jika Kota Malang yang oleh Aban Anton disebut miniatur Indonesia dalam hal keberagaman itu, menjadi mercusuar untuk wajah Islam yang toleran, Islam moderat. Terminologi lain dari Islam yang rahmatan lil a’lamin. Semoga saja!(mazipiend|kelkiduldalem)