Hujan deras yang mengguyur di sekitar pusat kota pada Rabu (26/10) siang tadi berbuah bencana di kawasan Kampung Warna-warni. Derasnya arus air hujan di wilayah landai DAS Brantas yang kini populer dengan Kampung Wisata Jodipan (KWJ) itu, menyebabkan tanah ambles dan terbawa arus gorong-gorong di bawahnya. Petakanya, tanah ambles itu berada di lokasi hunian warga. Dua rumah diatas gorong-gorong peninggalan Belanda itupun sebagian dindingnya retak dan rusak parah.
Korban pertama adalah rumah milik Mbah Warimah (82 th) yang berada di Jl. Ir. Juanda IA/ No. 5B. Berikutnya rumah Pak Suryadi (50 th) di Jl. Juanda No. 7 yang temboknya berdempetan dengan dinding rumah Mbah Warimah yang berada di RT. 006/ RW. 002 Kel. Jodipan Kec. Blimbing Kota Malang.
Meski tak sampai merengut korban jiwa, insiden tersebut sempat membuat panik warga sekitar. Luka ringan dan traumatik juga dialami oleh Mbah Warimah yang saat kejadian sedang bercengkeramah dengan cucu kesayangannya.
“Kejadiannya sekitar jam satu tadi mas, sebelumnya terdengar suara gemeluduk dan tiba-tiba… dhemmmm! Dinding rumah menimpa Mbah Warimah”, ujar seorang warga yang mengaku masih kerabat korban.
Rumah Mbah Warimah yang dihuni 2 KK dengan 5 jiwa itu dindingnya memang terlihat ambrol dan menganga. Begitu juga sebagian dinding rumah Pak Suryadi yang tepat berada di atas lubang gorong-gorong yang bagian atasnya juga ambles dan meninggalkan lubang menganga itu.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, sebenarnya sejak beberapa pekan sebelumnya di sekitar tanah yang ambrol itu telah terjadi amblesan kecil. Keadaan tersebut sempat merisaukan keluarga P. Suryadi, sang pemilik rumah yang kemudian melaporkannya ke pihak kelurahan. Namun belum sempat ditindaklanjuti amblesan kecil tepat di atas gorong-gorong besar tersebut tiba-tiba runtuh dan menyeret dinding-dinding rumah di atasnya.
Luapan air hujan siang tadi yang melalui gorong-gorong dan bermuara di sungai Brantas itu, makin menggerus tanah diatasnya yang kebetulan lokasi rumah Pak Suryadi dan rumah Bu Warimah berada.
Akibat kejadian tersebut untuk sementara rumah Bu Warimah tidak dapat ditempati dan kerugian materiil diperkirakan sekitar 20 juta rupiah. Namun, tekanan psikologis berupa traumatik dan kecemasan warga tentu kerugian yang tak terkirakan. Semoga segera ada tindaklanjut dari pihak terlkait, dan insiden tersebut tak sampai mencederai popularitas Kampung Wisata Jodipan yang mulai mendunia itu. (mazipiend|kelkidal).
baca juga:
Menjual View Kampung Jodipan Menjadi Destinasi Wisata Unik
please, share its by :