Pendidikan

Tak Banyak Yang Peduli Hari Ozon Internasional, SMPN 6 Malang Salah Satunya!

Suasana pagi ini di Jl. Kawi depan SMPN 6 Malang lebih hangat dan ceria dengan aksi simpatik yang dilakukan oleh belasan siswa-siswi sekolah tersebut dalam rangka kampanye Hari Ozon Internasional (18/09)

KKiprah dan komitmen SMP Negeri 6 Kota Malang terhadap penanaman kepedulian lingkungan tak perlu diragukan lagi. Hal itu terlihat pagi ini (18/09). Sekitar 35 siswa-siswi sekolah yang beralamat di Jl. Kawi 15 A itu melakukan aksi “demo” di depan sekolah yang memang berhadapan dengan jalur padat tersebut.

Sambil membentangkan berbagai poster berbahan karton karya siswa, perwakilan dari masing-masing kelas itu (Kelas 7,8 dan 9) mengingatkan para pengguna jalan dan masyarakat yang melintas di kawasan itu untuk benar-benar peduli dengan keadaan ozon yang memang semakin kritis.

Kan tanggal 16 (September) hari ozon. Yaa biar ngerti bahwa (beban) bumi kita benar-benar berat “, tutur Bu Enny Farida, salah seorang guru senior di sela-sela kegiatan. “Harapannya orang-orang mulai mengurangi penggunaan (materi-materi yang) merusak ozon. Frezer-frezer, AC dan sebagainya“, ujar Tenaga Pendidikan yang juga menjabat sebagai Wakasek di SMPN 6 Malang tersebut.

Di lokasi kegiatan terlihat pula Kepala SMPN 6 Kota Malang, Risna Widyawati, S.Pd. beserta beberapa guru lain yang juga antusias mendampingi putra-putrinya dalam aksi simpatik untuk memperingati Hari Ozon Internasional tersebut.

Sapaan hangat puluhan siswa-siswi SMPN 6 di Jl. Kawi mengingat pentingnya kepedulian terhadap ozon yang kian kritis (18/09)

International Ozone Day yang telah ditetapkan oleh PBB dan diperingati setiap tanggal 16 September tersebut merujuk pada hari ditandatanganinya Protokol Montreal pada tahun 1987. Inilah komitmen internasional yang menjadi landasan awal kerjasama untuk mengendalikan produksi dan konsumsi Bahan Perusak Ozon (BPO).

“Harusnya tanggal 16 September tapi kita peringati baru hari ini. Kita ikut mengingatkan masyarakat tentang pentingnya perlindungan ozon yang memang semakin menipis”, imbuh Kepala Sekolah kelahiran 1967 tersebut.

Risna juga mengungkapkan bahwa sekolah yang dipimpinnya itu tahun ini juga telah masuk nominasi Sekolah Adiwiyata Tk. Propinsi Jawa Timur.

“Tanggal visitasinya kita masih belum tahu, tapi surat edarannya sudah keluar”, ujar Kepala Sekolah murah senyum tersebut bersemangat. Menurutnya sekolah jenjang SMP lainnya yang juga masuk dalam surat edaran/pemberitahuan tersebut adalah SMPN 2, SMPN 12 dan SMPN 23.

Wajarlah jika sekolah ini masuk dalam radar Tim Penilai Adiwiyata Tingkat Propinsi. Lihat saja tingkah bocah-bocah ABG berseragam Putih Biru itu yang begitu bersemangat mengkampanyekan cinta lingkungan. Selain meneriakkan yel-yel, mereka juga menyapa ramah setiap pengguna jalan dan menunjukkan poster-poster mereka. (mazipiend|kel.kiduldalem)