Sprei dan Badcover Cantik untuk Kamar Tidur Anda!

Portrait of a young attractive business woman.Pelaku UMKM di wilayah Kelurahan Kidul Dalem yang satu ini juga cukup menarik. Nama lengkapnya Ida Sriyani (55 th). Di usianya yang telah melewati setengah abad itu beliau masih aktif dan kreatif sebagai pelaku usaha. Perawakannya yang tinggi besar tidak menghalangi kegesitannya dalam berkarya. Beliaulah pemilik IDA COLLECTION, usaha rumahan yang memproduksi berbagai macam taplak meja, cover kulkas, cover galon air mineral, bed cover, sprei, dan juga cover bantal-guling. Saat wawancara ini berlangsung, Ibu dua putra itu bahkan juga menyodorkan kartu namanya yang bertuliskan Ida Cookies Collection. Maksudnya memberitahu bahwa ia juga siap melayani permintaan berbagai macam kue kering dan berbagai masakan tumpeng ataupun nasi kontak. Meski usaha keduanya tersebut lebih bersifat musiman, namun justru dari situlah sebenarnya titik awal dan cikal bakal wirausahanya saat ini.

Capture2Pada tahun 1998 keberaniannya berwirausaha mulai muncul dengan membuka usaha katering di rumahnya itu, yakni di Jl. Aries Munandar Gg. IVA/ 1377. Disamping bisnis makanan siap saji itu beliau juga melayani jasa jahit menjahit ala kampung. Setelah mengalami jatuh bangun di usaha katering, dua tahun berikutnya tepatnya pada tahun 2000 ia mulai mantap dengan bidang usaha alternatifnya tersebut melalui IDA COLLECTION yang membuat berbagai cover perlengkapan rumah tangga tersebut. Hingga kini justru bisnis alternatifnya itulah yang justru konsisten menambah kepulan asap dapurnya. Masa-masa ramai biasanya menjelang lebaran dan tahun baru. Pada hari-hari normal setidaknya ia mampu memasarkan antara 20 hingga 30 set sprei buatannya setiap bulan. Itu belum termasuk item-item lain seperti taplak, cover kulkas, atau sejenisnya.

Selain badcover, semua barang produk usahanya ia buat sendiri. Mulai dari desain, potong, hingga jahit beliau kerjakan sendiri. Dalam sehari ia mampu memproduksi 2 set sprei lengkap dengan cover bantal gulingnya. Salah satu keunggulan produk karyanya menurutnya terletak pada aspek desain yang lebih variatif dan fleksibel atau sesuai permintaan konsumen. Selain itu tentu saja jumlah varian barang yang ia buat memang terbatas atau istilah dagangnya limited edition.

Mengenai harga, terutama untuk sprei buatannya ia berani menjamin bahwa tidak akan lebih mahal dari harga pasar.  Satu set sprei ukuran 180×200 cm lengkap dengan 2 buah cover bantal dan 1 buah cover guling berbahan cotton lokal ia patok mulai harga Rp. 180.000,- hingga Rp. 300.000,-. Sedangkan yang berbahan cotton jepang dengan ukuran yang sama ia bandrol dengan harga Rp. 350.000,-. Padahal harga di pasaran untuk jenis dan ukuran yang sama menurutnya bisa lebih tinggi antara 20% hingga 30%. Jadi untuk urusan harga, masih sangat kompetitif.Capture3

Selain untuk konsumen lokal melalui jalur pemesanan langsung, sprei-sprei produksinya itu ternyata juga telah menyebar ke luar kota. Setidaknya ia pernah mengirimkan produk-produknya itu ke Banyuwangi dan Surabaya. “Anak saya yang menawarkan produk melalui media sosial juga sering melayani permintaan dari luar kota!”, tambahnya.

Diluar itu, pengenalan produk-produknya selama ini memang hanya melalui kenalan dan dari mulut ke mulut. Ia agak ogah untuk ikut pameran-pameran produk unggulan atau yang sejenisnya. Menurutnya biaya ikut pameran biasanya mahal dan belum tentu sebanding dengan penjualan yang mungkin akan ia dapatkan.

Sebagaimana potret wirausahawan tradisional lainnya, agaknya hitung-hitungan hasil penjualan selalu menjadi alasan terdepan. Bahkan untuk urusan promosi produk melalui even pameran sekalipun. Orientasi jangka panjang guna mengenalkan produk yang lebih luas harus dikalahkan oleh kalkulasi pragmatis untung rugi. Sangat disayangkan keunggulan produk mereka belum maksimal dikenal pasar. Mereka memang masih sangat memerlukan bantuan pendampingan, khususnya dalam hal promosi dan pemasaran.

Anda tertarik membuktikan keunggulan produk sprei atau bad cover Ida Collection ini? Segera hubungi alamat di bawah ini. (mazipiend|kelkidal)

Capture4

Capture5 Capture6 Capture7 Capture