Menyadari bahwa kepedulian lingkungan harus menjadi sebuah gerakan bersama, Kelurahan Kiduldalem di awal tahun 2017 ini menggelar Lomba Kebersihan Lingkungan. Lomba berbasis program pemberdayaan masyarakat yang diikuti 8 RW tersebut rencananya akan berakhir pada 20 Februari 2017 saat diumumkan pemenangnya.
Bagi Kelurahan yang dipimpin oleh Johan Fuaddy, S.STP., M.Si ini, kegiatan tersebut sebenarnya lebih pada upaya fasilitasi penataan lingkungan berbasis masyarakat. Karena secara faktual, sejak beberapa tahun terakhir secara swadaya masyarakat di beberapa RW telah dan tengah serius berbenah untuk meningkatkan kualitas lingkungannya.
Artinya tanpa digelar event resmipun, mereka sesungguhnya telah berlomba secara mandiri untuk mengubah wajah lingkungannya menjadi lebih nyaman. Fakta tersebut setidaknya ditemukan di RW. 01 melalui gerakan partisipatif warga berkonsep lingkungan hijau dan asri, atau di RW. 05 yang mulai mengubah wajah kampungnya menjadi lebih berwarna dan ramah melalui mural plus slogan-slogan anti kumuh-nya.
“Lomba ini sebenarnya adalah penyemangat. Kami berharap mereka semakin terpacu untuk merumuskan dan merealisasikan kampung-kampung tematik sesuai karakter masing-masing. Dengan tetap mengedepankan kebersihan dan estetika lingkungan”, ujar Lurah ramah tersebut.
Sebagai stimulan guna mewujudkan kampung-kampung bersih dan tematik melalui lomba tersebut, Kelurahan Kiduldalem memang telah mendistribusikan bantuan bahan/material berupa cat, alat-alat kebersihan, pupuk organik, dan bibit tanaman ke masing-masing RW.
Upaya penataan wilayah juga tengah digagas di RW. 06. Wilayah landai di atas bantaran Kali Brantas itu berupaya serius untuk menjadikan kampungnya lebih berseri, dengan memadukan seni dan lingkungan melalui konsep Sektas (Seni Kreasi Brantas).
Melalui lomba kebersihan lingkungan ini Arif Furqon, sang Ketua RW. 06 seolah menemukan momentum yang pas untuk mewujudkan konsep kampung Sektas, yang sempat diikutkan dalam Lomba Rancang Malang 2016 lalu.
“(bantuan material lomba ini) akan kita gunakan untuk menunjang kampung tematik Sektas. Utamanya di jalan poros dan balai RW. langsung kita tindaklanjuti dan kita usahakan dilaunching saat blusukan (Abah Anton, walikota) nanti”, ujar lelaki asli Embong Brantas itu bersemangat.
Setidaknya bantuan material tersebut dapat menjadi pemicu gotong-royong dan kerja bareng warga dalam menata lingkungan di RW. masing-masing. Sehingga siapapun pemenangnya nanti, perubahan wajah kampung-kampung di Kiduldalem benar-benar terjadi.
Lebih-lebih secara topografi wilayah Kiduldalem dibelah oleh Sungai Brantas, yang membuat sebagian pemukiman warganya berada di atas bantaran kali. Tanpa saling edukasi melalui gerakan bersama,mustahil menghapus stigma pemukiman bantaran yang erat dengan kumuh dan anti lingkungan.
Saatnya warga Kiduldalem membuktikan, saling menebar kepedulian dan menata lingkungan! Setidaknya, lomba kali ini bisa dijadikan momentumnya. (mazipiend|kelkidal)
please, share its by :