Sejak 1970 Konsisten Dalam Kualitas
Satu lagi UMKM yang cukup produktif dan konsisten dalam berkarya di wilayah Kel. Kidul Dalem ini. Ia adalah: Perusahaan Jaket, Topi dan Sablon: “Panggung Rejo”. Bagaimana tidak, usaha rumahan yang berdiri sejak sekitar awal tahun 1970-an itu, kini sudah beralih estafet pengelolaan ke generasi kedua. Putra sulung sang pendiri home industry yang berlokasi di RW. 03 Kel. Kidul Dalem ini, yaitu Heru Triono adalah penerus estafet dimaksud. Lelaki kelahiran 1976 yang juga aktifis kampung sebagai pengurus LPMK ini, bahkan menyampaikan fakta yang unik bahwa karyawan yang saat ini setia membantunya, juga merupakan keturunan/ putra dari karyawan orang tuanya dulu saat mengelola usaha ini. “Bos dan karyawan sama-sama KW dua, tapi standar produksi tetap KW satu!”, selorohnya seraya berpromo.
Seiring berjalannya waktu, usaha pembuatan jaket sudah agak lama ia tinggalkan. Harga bahan baku yang melangit kala itu, membuat harga jual tidak mampu untuk menutup biaya produksi. Ketatnya persaingan di pasar jaket menurutnya juga membuat kompetisi bisnis ini makin tidak rasional. ”Bayangkan, masak harga jaket konveksi saya di banding-bandingkan dengan harga jaket bekas import!”, ujarnya seraya mengenang.
Kini ia lebih concern memenuhi permintaan pesanan topi dan dasi sekolah maupun instansi. Meski pasar topi masih akan tetap sangat dinamis, mas Heru tetap mantap menjalani bisnisnya ini. Ia hanya tersenyum simpul ketika ditanya penghasilan rata-rata perbulan yang ia peroleh dari usaha ini. ”Pasar topi itu seperti musim mas, enam bulan hujan, bulan-bulan berikutnya kemarau”, ujarnya bertamsil.
Yang jelas, faktanya Heru Triono bersama seorang karyawannya sampai hari ini masih konsisten memproduksi topi dari lantai dua rumahnya. Artinya, pasar topi masih ia rasa cukup prospektif. Sehingga, meski tak memiliki toko maupun counter khusus apalagi display shop, ia tetap bersemangat dengan mesin-mesin konveksinya. Setidaknya tiap bulan ia harus melayani permintaan pelanggannya di Pasar Besar, selain tentu saja melayani pesanan yang datang setiap saat, bahkan untuk dikirim ke luar kota. Topi-topi produksinya memang telah melalangbuana ke berbagai kota di Indonesia; Todolako, Denpasar, Mataram, dan berbagai kota lainnya.
Pesanan akan meningkat manakala menjelang tahun ajaran baru. Jika bisanya ia bekerja dengan seorang karyawan, maka saat pesanan makin meningkat itu ia akan mempekerjakan hingga 3 karyawan panggilannya. Bahkan, pernah ia melayani pesanan hingga 5.000 topi dalam suatu periode, Sehingga ia harus lembur siang malam bersama karyawan-karyawannya itu. Selain kualitas produksi, ketepatan waktu adalah komitmennya untuk tetap menjaga kepercayaan konsumen.
Kini usahanya memang lebih terkonsentrasi pada pembuatan topi-topi resmi dan dasi, baik untuk sekolah, instansi pemerintah/swasta maupun organisasi. Topi yang ia produksi setidaknya ada dua jenis; Bordiran dengan harga Rp. 9.000,-/pc dan Sablonan dengan harga Rp. 7.000,-/pc. Variannya macam-macam, mulai topi sekolah untuk semua tingkatan; dari TK sampai kuliahan, hingga topi instansi maupun organisasi. Bahkan ia juga kerap melayani pemesanan pembuatan topi toga. Untuk varian terakhir ini harganya bekisar antara Rp. 12.000,- s/d 15.000,- tergantung ukurannya. “Yang jelas harganya pasti lebih murah dari harga pasaran, dengan kualitas yang tentu tetap bagus. Kalau tidak mana mungkin kami bisa bertahan hingga puluhan tahun”, ujar sang owner menyakinkan, sekaligus mengakhiri percakapan yang mengasikkan ini.
Tertarik untuk memesan topi atau dasi bermutu dengan harga terjangkau bagi siswa-siswi anda? Atau mungkin anda sedang ditugasi kantor untuk pengadaan topi-topi instansi nan ekslusif dan berkualitas? Referensi di bawah ini mungkin dapat membantu anda! (mazipiend|kelkidal)