Tak banyak warga Ngalam yang menyadari bahwa di pojok gedung Sarinah Plaza, berdiri monumen peristiwa sejarah yang turut mewarnai perjalanan bangsa ini. Tak banyak pula yang tahu peristiwa penting tersebut hingga kemudian perlu dimonumenkan. Memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-108 pada hari ini, sangat relevan kiranya untuk mengingat kembali peran penting kota ini pada masa-masa pergolakan, melalui monumen berbahan batuan jade di parkiran gedung bergaya futuristik di Jl. Basuki Rahmad itu.
Namanya Monumen Sejarah Perjuangan KNIP. Monumen ini dibangun pada 1992 dan berdiri persis menghadap ke Alun-Alun Malang di sisi utara. Seolah ingin mengabarkan ke khalayak tentang keberadaannya, dan tentu mengingatkan kisah-kisah heroik yang melatarinya. Sayangnya, monumen ini sepi perhatian dan minim perawatan. Beberapa tegel pelapisnya terlihat hilang. Mungkin karena tetenger sejarah itu bisa dilihat setiap saat sehingga warga merasa tak terlalu penting untuk sekedar melongoknya. Atau, entahlah…
Secara fisik kontruksi utama monumen ini berbentuk agak melengkung sepanjang kurang lebih 4 meter dengan tinggi sekitar 5 mater. Terdiri dari 3 bagian yang ditopang dengan 5 pilar, yang langsung mengingatkan kita pada Pancasila. Apalagi tepat di bagian atas pilar tengah terpasang lambang negara (Garuda Pancasila). Dibagian utama terdapat diorama yang menggambarkan suasana rapat KNIP berikut perjuangan tentara dan rakyat dalam merebut kemerdekaan.
Sementara itu bagian sayap-sayapnya berupa prasasti ukir dengan tulisan grafir berwarna gelap. Di bagian kanan bertuliskan: Monumen Sejarah Perjuangan KNIP | Malang Mei 1992. Dan, di sayap bagian kiri tertulis: Di tempat inilah pada tanggal 25 Pebruari hingga 5 Maret 1947 para anggota KNIP memancangkan tonggak persatuan untuk berjuang menegakkan kemerdekaan kebangsaan berdasar Pancasila dan UUD 1945.
Hanya itu memang. Tidak ada lagi informasi lebih lanjut tentang peristiwa bersejarah itu di situs ini. Namanya juga monumen, hanya tetenger!. Ada keterangan lain sih, yang bisa dibaca dari papan situs yang dipasang oleh Yayasan Inggil di tempat itu. Namun jangan berharap terlalu jauh karena keterangan di sana juga hanya secuil, tentang sejarah bangunannya. Kisah lebih detail mungkin anda bisa membacanya disini:
Sidang KNIP Ke-5 di Kota Malang Pada1947
Jika anda kebetulan melintas di sekitar Sarinah ada baiknya mampir atau setidaknya “melongok” monumen ini. Ada palataran dengan 7 trap yang terhubung dengan trotoar Jl. Merdeka utara. Spot yang tak kalah bagus untuk berfoto ria, ataupun sekedar duduk-duduk istirahat seraya memandangi dioramanya. Merenung dan mengimajinasikan suasana panasnya darah patriotisme pemuda Malang kala itu. Bahwa, Malang tercinta memang kota yang luar biasa. Termasuk perannya dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia. Dan, pada momentum Harkitnas kali ini layaklah kita terinspirasi untuk selalu berupaya berbuat positif untuknya. Untuk Malang tercinta, sesuai kapasitas kita tentunya. Semoga!(mazipiend|kelkidal)
please, share its by :