“Ijen Bertabur Bunga”, mungkin itu kalimat yang tepat untuk menggambarkan suasana Malang Flower Carnival 2015 di jalan Ijen pada Minggu(23/08) kemarin. Betapa tidak, sekitar 150-an model dengan kreasi aneka kostum bunganya benar-benar tampil glamour dan memukau ribuan penonton yang memadati landmark jalan Kota Malang itu.
Ribuan penonton yang telah menyemut sejak tengah hari harus menunggu hingga pk. 15.00 wib. lebih untuk dapat menyaksikan gelaran tahunan hasil kerja bareng Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Malang, Jurusan Tata Busana Fakultas Teknik (FT) UM., Jawa Pos Radar Malang, La Tulipe Cosmetics, Himti, dan Rumah Kreatif Nusantara tersebut.
Acara ceremonial yang dikemas entertain dan apik di panggung utama depan Bundaran Simpang Balapan tersebut dirangkai dengan peluncuran branding wisata Kota Malang oleh Abah Anton. Branding City ber-title “Beautiful Malang” tersebut ditandai dengan penempelan stiker oleh sang Walikota pada kaca belakang mobil dinasnya. Mobil plat merah bernopol N 1 AP itupun ber-defile meninggalkan area panggung utama.
Berikutnya, diawali barisan marching band, pasukan pembawa gunungan dan pasangan Kakang –Mbakyu Kota Malang, satu-persatu model bak ratu dari negeri antah berantah itupun mulai turun, berlenggak-lenggok dan menyusuri jalanan sepanjang sekitar 1 km. Mereka memberikan hiburan segar kepada ribuan pasang mata yang sore itu berdesakan memadati ruas boulevard legendaris di Kota Malang itu.
Sayang animo penonton yang membludak sangat tidak seimbang dengan Panitia dan Petugas Keamanan. Kesadaran penonton yang rendah juga mengakibatkan pertunjukan yang seharusnya menjadi destinasi baru wisata itu harus ternoda dengan banyaknya penonton yang menghentikan para model untuk sekedar ber-selfie ria, bahkan begitu enjoy-nya seolah berfoto keluarga saja.
“Sayang ya niat pemerintah (Kota Malang, red) memberi hiburan tidak diimbangi warganya, tontonan jadi kacau. Kasihan juga pesertanya sebentar-sebentar harus berhenti, itukan (kostumya, red) berat juga!”, sesal seorang warga asal kabupaten saat diminta komentarnya. “Apalagi taman yang diinjak-injak itu pasti rusak semua“, sambung lelaki berkacamata yang mengaku bernama Haris itu.
Pantauan media ini usai acara sekitar pk. 17.20 wib., selain sampah yang berserakan di seantero jalan ijen, yang paling menggemaskan adalah rusaknya beberapa bagian taman yang telah menjadi salah satu ikon Kota Malang itu. Pagar darurat yang dipasang ala kadarnya oleh Panitia, gagal mengingatkan penonton bahwa area itu adalah salah satu aset kota yang harus dijaga bersama.
Tahun depan, selain Panitia yang memang senantiasa dituntut untuk terus berbenah, penonton yang sebagian besar warga Ngalam itupun harus mulai sadar dan berani saling mengingatkan bahwa kenyamanan dan keindahan Malang tercinta hanya akan terbangun dari perilaku warganya.
Yuk bersama kita dukung Pemkot Malang yang sedang getol mempercantik wajah kota tercinta. So, Indahlah Kotaku: “Beautiful Malang”!. (mazipiend|kelkidal)
share its with :